
Pelatihan Tata Kelola Homestay dan Pondok Wisata Kabupaten Buton
Sejak Agustus 2020, Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Pariwisata aktif menyelenggarakan kegiatan pelatihan kepariwisataan untuk para pelaku usaha wisata di destinasi lalu mengangkat tema tata kelola destinasi di era AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru), pada bulan September lalu, dengan mengambil tema yang berfokus pada pengembangan homestay dan pondok wisata
Disadari atau tidak, memang setiap desa di Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata. Pengembangan desa wisata juga diakui sebagai agenda pembangunan nasional yang cukup efektif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa. Salah satunya dengan memberi kesempatan kepada masyarakat lokal untuk terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan budaya, kepemanduan, penyedia jasa kuliner, maupun menyewakan kamar rumah tinggalnya sebagai homestay. Usaha jasa homestay juga diharapkan menjadi salah satu pendorong peningkatan lama tinggal wisatawan di suatu destinasi.
Upaya pemulihan performa sektor pariwisata pun perlahan mulai terlihat. Salah satunya dengan program pembenahan destinasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam penerapan protokol CHSE (cleanliness, health, safety, dan environment) di daerah tujuan wisata, salah satunya adalahdesa wisata. Mengapa desa wisata menjadi targetnya? Pasalnya, desa wisata diprediksi akan menjadi pilihan destinasi bagi wisatawan saat pandemi COVID-19 mulai mereda.
Selain itu, destinasi yang akan menjadi pilihan calon wisatawan adalah destinasi yang mampu menjamin keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan wisatawan. Dalam hal kesehatan, tentu yang akan menjadi perhatian adalah kebersihan dan higienitas, baik dari sisi lingkungan destinasi, akomodasi, maupun ketersediaan makanan dan minuman.
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa terhadap banyak industri, termasuk juga pariwisata. Banyak pula pengamat dan pakar pariwisata yang berpendapat bahwa pandemi COVID-19 akan merubah perilaku seseorang dalam melakukan bepergian. Misalnya saja adalah pilihan destinasi, di mana akan ada kelompok masyarakat yang akan menghindari destinasi yang ramai.
Comments